Beberapa hari yang lalu, gue baru
aja menyaksikan kejadian yang menurut gue.. aneh, and.. it’s so annoying i think
Gue akan cerita
sederhana aja. Gini..
Di twitter, udah
hampir 3 tahun gue follow salah satu selebtwit yang nama akunnya @zarryhendrik.
Mungkin dari kalian ada yang sudah tahu dia, atau pernah lihat dia beberapa
kali di TV. Bang Zarry, begitu biasa dia disapa sama followersnya, pernah
tampil dalam acara stand-up comedy MetroTV, dan di TransTV dalam acara ‘Love
War’.
Dia selalu
mendadak bikin gue ketawa geli kalau baca tweet-tweetnya yang super kocak dan
absurd, atau kadang bikin gue meleleh kalau dia ngetweet puisi-puisi indahnya.
Ajaib deh.
Dan beberapa bulan
sebelum pemilu kemarin, gue perhatiin dia sering banget ngetweet tentang
dukungannya terhadap sebuah partai, beserta ketua umumnya. Yaitu Partai
GERINDRA, dengan ketua umumnya Prabowo Subianto.
Nah, singkatnya.
Kemarin di twitter dia share link akun tumblr-nya yang berisi tulisan dia
dengan berbagai penjelasan secara subjektif tentang kenapa dia sangat mendukung
Prabowo untuk menjadi Capres.
Diawal dia
mengatakan tulisannya ini subjektif, jadi segala sesuatunya, baik itu pandangan
maupun pendapat, benar-benar dilihat dari kacamata seorang Zarry Hendrik.
Disitu Bang Zarry mengungkapkan alasan beserta beberapa penjelasan tentang
dukungan politiknya terhadap Prabowo. Kenapa dia ingin sekali Prabowo menjadi
presiden yang akan memimpin bangsa ini. Dan.. ohya, dia juga mengatakan bahwa
dia gak begitu paham banget tentang politik, dia bukan pakar politik, dia
menulis tulisannya itu hanya sekedar mengungkapkan bahwa setelah melalui
pencarian panjang, akhirnya dia tahu partai dan capres mana yang akan dia
dukung.
And finally…. bad response!! It’s really world war for you,
Bang Zarry.
Beberapa menit
setelah dia men-share link tulisannya itu di twitter, langsung rame kayak pasar
deh tuh segala komentar-komentarnya. Ada yang pro, ada juga yang kontra. Ya
biasalah yah, pro kontra dalam pembicaraan politik udah biasa banget gue pikir.
Jangankan pendapat seorang Zarry, pendapat dari tokoh politik terkenal
sekalipun, pro kontra itu pasti selalu ada.
Tapi yang menurut
gue jahat banget adalah, ada beberapa komentar yang bener-bener nge-judge
personal. Nge-bully Zarry abis-abisan. Orang-orang itu emang ga setuju sama
semua pendapatnya Zarry, tapi gak usah bikin tulisan balesan- yang isinya
ngatain dia tolol, dungu, bego, dan segala macem kata-kata kasar- juga dong.
Oke katakanlah
Zarry gak tau apa-apa tentang trackrecord nya Prabowo, dia buta tentang sejarah
di masa orde baru, yang saat ini membuat Prabowo di cap sebagai penjahat HAM
akibat aksi penculikan aktivis pada tahun 98. Tapi maksud gue gini..
Setiap orang,
bebas berpendapat. Setiap orang punya hak untuk ber-argumen tentang apapun.
Banyak kok orang-orang
yang bahkan menjelek-jelekkan Jokowi, menghina kinerja SBY secara blak-blakan,
berkomentar ini itu di media sosial. Yaudaaah… itu kan hak mereka. Bebas mereka
mau bacot kayak gimana juga. Selama itu tidak merugikan orang lain, selama itu
masih dalam konteks mengkritik yang sifatnya membangun, menurut gue itu sah-sah
aja.
Apalagi ini.. tulisan
Zarry tidak menjelekkan siapapun, tidak merugikan pihak manapun, ia hanya
bercerita soal pilihannya, soal sesuatu yang interest baginya. Ya terus kenapa
juga harus ngebully dia. Kalaupun ada yang salah dalam pendapatnya, yang tidak
sesuai fakta, ya mbok beri tahu dengan cara yang baik, ubah pola pikirannya
dengan statement yang enak didenger gitu lho , bukan malah ngata-ngatain dia
dengan kasar, bilang dia bego dungu
segala macem.
Postingan gue ini bukan untuk ngebela Zarry atau ngebela partai yang bersangkutan. bukan itu poin nya.
Dari awal dia udah
bilang, bahwa tulisannya ini benar-benar subjektif, murni dari opini dia
sendiri. Ya itu seluruhnya hak dia. Sama seperti hak mereka yang juga bebas mau
berpikir dan komentar apapun tentang tulisan Zarry itu. Tapi yang santunlah,
yang gak nyakitin hati, dia kan bukan penjahat.
Itu sama halnya
seperti begini:
Kamu gak bisa
ngejelek-jelekin seseorang, bilang dia kampungan dan norak atau hal-hal jelek
lainnya, hanya karena dia menyukai Durian, sedangkan kamu engga. Kamu beranggapan
Durian itu ga baik untuk kesehatan, kadar gas nya tinggi, baunya bikin mual.
Tapi disisi lain orang itu amat sangat menyukai Durian. Menghirup baunya saja
baginya sudah menyenangkan. Baginya durian itu buah yang lezat.
Lantas apakah
dengan begitu kamu membenci orang itu? Menghinanya dengan kasar sampai orang
itu mungkin sakit hati. Tidak kan?
Karena ini soal
pola pikir. Soal opini. Setiap orang berhak dengan pendapatnya masing-masing.
Mungkin orang itu
bisa saja salah dengan opininya, karena dia tidak tau bahwa mengkonsumsi Durian
secara berlebihan tidak baik bagi kesehatan. misalnya.
Lalu apakah harus
dengan cara mengatakan bahwa orang itu bodoh tolol dan sebagainya?
Oke, saya tahu
mungkin persoalan politik, tidak bisa disamakan dengan kasus ‘Durian’ ini.
Politik jelas bukan permasalahan sesederhana itu.
Tapi paling tidak,
dengan kita mengambil contoh dari persoalan yang kecil, kita bisa lebih
bijaksana dalam menentukan sikap ketika harus berhadapan dalam persoalan yang
jauh lebih besar. Gitu kan? (
cieeelaaahh bahasa gueee) hahahaha.
….
Anyway…
Gue sekarang ngerti
kenapa bangsa Indonesia sulit sekali mencapai dan mewujudkan sila ketiga dalam
pancasila,
itu karena masih
banyaknya orang, yang belum bisa ‘bersikap’, serta tidak pernah menghargai adanya
perbedaan pendapat.
asekkkkkkkk egaaaaa aku juga ppunyaaa hehe
BalasHapusPunya apa olip maksudnya? Koe suka ndak jelas iki. Hahaha
BalasHapus